Minggu, 21 September 2014


Pagi menjelang siang, di asrama santri putra tampak seorang santri mengeluhkan rambutnya yang sudah panjang.
Santri : "Duh, rambutku dah panjang. Mumpung Hari Jum'at mubarok nih. Potong rambut ah, mumpung belum adzan Jum'at.
Si santri pun bergegas ke tukang cukur rambut yang cukup jauh dari pesantren. Sesampainya disana,
Santri : "Misi, Bang! Mau potong rambut nih, Bang. Berapa, Bang?"
T. Cukur : "Dipendekin apa digundul, Dhek?"
Santri : "Emang harganya beda ya, Bang? Kalau dipendekin berapa? Kalau digundul berapa, Bang?"
T. Cukur : "Dipendekin 3.000, kalau digundul cuma 2.000, Dhek."
Santri : "Dipendekin aja deh, Bang."
Setelah usai proses pemotongan rambut. Si santri pun menyerahkan upahnya kepada tukan cukur.
Santri : "Makasih ya, Bang. Ini uangnya, Bang!" (sambil menyerahkan uang Rp 5.000an.)
T. Cukur : "Ga ada uang pas, Dhek? Ini ga ada kembaliannya. Gimana dong?"
Santri : "Ga ada tuh, Bang. Saya cuma bawa uang itu doang." (diem sejenak) "Ya udah deh, Bang. Kembaliannya yang Rp 2.000 digundul saja"Ha Ha Ha Ha.....rambut kaga duit kaga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar